Pages


Sabtu, 23 Februari 2013

Urgensi Bahasa Arab Untuk Masa Depan



Sejak masuknya Islam ke Nusantara, bangsa Indonesia mulai menganal dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa agama. Sebagai bahasa Agama, bahasa Arab telah lama memainkan peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa yang religius. Bahasa Arab juga merupakan salah satu khazanah peradaban dunia klasik dan bahasa asing tertua yang dikenal.
Dari realita tersebut, bahasa Arab mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pendidikan dan pengembangan sikap religius peserta didik maupun masyarakat pada umumnya.

Dalam konteks bahasa Arab, perkembangan sosial budaya yang terjadi di negara-negara Arab pun akan berdampak pada bangsa lain, baik positif maupun negatif. Atas dasar itu, pemahaman bahasa dan budaya Arab, bagi bangsa Indonesia menjadi sangat penting dalam merespon perkembangan yang terjadi, baik di bidang ekonomi, politik, maupun agama.

Bahasa Arab sendiri merupakan salah satu rumpun besar bahasa Semit. Yang pertama memberi nama ini adalah seorang orientalis bernama Schlozer yang mengambil dari tabel pembagian bangsa-bangsa di dunia yang terdapat di dalam Perjanjian Lama. Tabel ini menggambarkan bahwa setelah terjadinya banjir nabi Nuh semua bangsa di dunia berasal dari tiga orang putera nabi Nuh yaitu Syam, Ham, dan Yafis.

Bahasa Indonesia (termasuk Melayu) menyerap sangat banyak bahasa Arab ke dalam perbendaharaannya. Begitu banyak kata yang sumbernya dari bahasa Arab, bahkan bisa dikatakan bahwa unsur serapan dari bahasa arab termasuk paling dominan dalam bahasa Indonesia.Sejarah perkembangan bahasa Melayu pada jaman sebelum kemerdekaan misalnya dapat dijadikan contoh. Awalnya, bahasa Melayu hanya dikuasai oleh kelompok masyarakat Melayu sendiri. Oleh karena bahasa Melayu digunakan terus-menerus oleh mereka dalam kegiatan perdagangan pada waktu itu, maka secara perlahan-lahan orang-orang yang turut terlibat dalam kegiatan itu dapat memahami dan akhirnya menguasai bahasa Malayu. Bahasa Melayu kemudian tidak hanya menjadi milik etnis Melayu, tetapi hampir seluruh nusantara telah menguasainya. Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai bahasa menjadi keperluan setiap muslim. Baginya, bahasa Arab perlu untuk membentuk pribadi sebagai muslim dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman terhadap ajaran agama, dan sebagai lat interaksi dengan dunia international.

Bahasa Arab tidak perlu dipandang  sebagai   bahasa budaya, etnis, kawasan, maupun negara tertentu saja. Itu ditandai dengan banyaknya tokoh Ilmuwan terkenal yang berasal dari bukan kawasan Arab, semisal Al-Gazali, Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-Razi, Al-Kindi, dsb., namun menguasai bahasa Arab sebagai bagian dari studi keilmuwan yang mereka tekuni.

            Secara politis-internasional, bahasa Arab kini sudah diakui sebagai bahasa internasional dan digunakan juga sebagai salah satu bahasa diplomasi resmi di forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Beberapa negara non-Arab di dunia, seperti Malaysia, bahkan sudah mengakui  bahasa Arab di negaranya dan memberikan apresiasi berupa adanya tulisan-tulisan berbahasa Arab di tempat-tempat umum. Dalam hal perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil tempat dan peran yang sangat penting. Itu ditunjukkan dengan semakin pentingnya kawasan Timur Tengah, yang notabene mayoritas masyarakatnya berbahasa Arab, sebagai pusat sumber daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan di dunia yang berkepentingan dan ingin membuka jalur komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah, harus berpikir dan mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa Arab, sebagai pintu masuk komunikasi antar budaya yang kemudian membuka jalan bagi hubungan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.

Sumber refrensi :
http://goo.gl/QJY06
http://goo.gl/yRsJm

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut